Laman

Sunday, August 28, 2016

Tentang Konflik Dalam Cerita

#FSPSI_Belajar_Bersama.
.
Assalamu'alaikum sahabat Forum semua ....
.
Sambil berjalannya event, Bang Mimin ingin sedikit berbagi yang tentunya masih ada sangkut pautnya dalam event ini, yaitu tentang konflik dalam sebuah cerita. Info ini tentunya diambil dari berbagai sumber yang selama ini Bang Mimin pelajari.
.
Tentang sebuah konflik hidup dalam suatu cerita. Pada dasarnya, konflik bisa dibagi dalam 4 jenis, yaitu:
.
1. Individu vs Individu.
Tokoh utama berkonflik dengan tokoh lain dalam cerita. Misalnya, seorang anak yang selalu juara kelas berselisih dengan anak yang selalu curang dalam ulangan.
.
2. Individu vs Kelompok.
Tokoh utama berkonflik dengan kelompok. Misalnya, seorang anak harus menghadapi segerombolan perampok.
.

3. Individu vs Diri Sendiri.
Ada perang batin dalam diri tokoh utama. Misalnya, seorang anak yang mencuri karena mau menolong orang lain. Dia bingung apakah perbuatannya benar atau salah.
.
4. Individu vs Alam/Lingkungan.
Tokoh utama berkonflik dengan alam atau lingkungan sekitar. Misalnya perjuangan seorang anak ketika musim kemarau panjang melanda desanya.
.
Adanya Konflik dalam novel atau cerita, secara psikologis dapat mempengaruhi tingkah laku dan watak tokoh.
.
A. Konflik Internal disebut juga dengan konflik kejiwaan. Konflik ini merupakan konflik yang terjadi karena pertentangan hati atau jiwa seseorang tokoh dengan tokoh lain. Konflik batin ini juga bisa terjadi dalam diri seorang tokoh itu sendiri.
.
B. Konflik eksternal yang terjadi antara tokoh yg satu dengan lain dengan orang diluar tokoh utama. Dalam sebuah novel / cerita fiksi konflik menjadi SANGAT PENTING. Karena dengan penciptaan konflik dalam sebuah novel yang dirancang oleh si penulisnya, maka akan terjadinya suatu konflik. Baik konflik antara tokoh, atau pun konflik dalam persoalan maupun konflik dalam diri seorang tokoh.
.
Konflik inilah nanti yang akan mendorong dialog dan menggerakkan 'action'. Jadi, secara umum sebuah novel atau cerita itu akan menarik dan menggugah hati dan minat pembaca dengan adanya permainan konflik yang didesain sedemikian rupa oleh si penulisnya. Keutamaan adanya konflik adalah untuk mengaduk-aduk perasaan pembacanya.
.
Ada di manakah letak konflik itu diletakkan?
.
- Ada penulis yang kerap meletakkan konflik di awal cerita oleh si penulisnya. Namun ada pula yang meletakkan konflik pada bagian-bagian tertentu.
.
- Ada pula penulis yang menempatkan ditengah cerita atau di belakang, yang menarik kelihaian penulis meletakkan konflik dalam isi ceritanya.
.
Namun, pada umumnya penulis cukup puas bila novel atau ceritanya telah berhasil mengaduk-aduk isi hati pembaca, dan ia akan merasa tugasnya sudah selesai.
.
Sebuah novel genre Indonesia tidak memiliki alur baku, sehingga pembaca akan membacanya dari awal hingga akhir
.
- Si penulis akan membumbui isi ceritanya dengan meletakkan konflik sesuai dengan keinginan hatinya,
.
- Ia bisa saja menempatkan konflik di alur pembuka-konflik-penyelesaian. Tetapi penempatan suatu konflik dalam sebuah novel itu tidak menjadi acuan utama dalam novel, yang perlu diingat oleh penulis pemula, di awal membuat novel atau cerita adalah pentingnya mendesain alur isi cerita. Sebab alur itu mendapat kedudukan penting bagaimana sebuah materi cerita disusun seolah-olah alur tersebut satu-satunya strategi agar sebuah novel itu dapat dinikmati.
.
Dalam novel atau cerita, alur semacam itu nyaris tidak dipertanyakan lagi, baik di kalangan penulis sastra maupun pembacanya. Sejauh dapat mengetengahkan konflik secara menarik, kemudian pembaca bisa mengapresiasinya, si novelis menanggap bahaw ia telah menjalankan tugasnya.
.
Poin penting dalam mengembangkan sebuah cerita, yaitu:
.
1. Cerita pendek (cerpen) adalah karangan prosa pendek yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
.
a. Panjangnya tidak lebih dari 10.000 kata.
b. Alur tunggal dan lurus, dan
c. Konflik yang dialami tokoh lebih sederhana daripada novel dan tidak menimbulkan perubahan nasib tokoh.
.
2. Konflik adalah ketegangan atau masalah yang dihadapi oleh tokoh di dalam cerpen.
.
3. Konflik dapat berupa konflik fisik atau konflik batin.
.
4. Teknik pengaluran yang dapat digunakan untuk mengembangkan konflik dalam cerpen adalah alur maju (progresif), alur mundur (flashback), dan alur campuran.
.
Sekian sedikit info dari Bang Mimin, semoga bisa memberikan manfaat untuk semua sahabat. Mohon maaf bila ada kesalahan dari penyampaian info ini, hal itu semata karena kekurangan dari Bang Mimin semdiri.
.
Salam semangat untuk semuanya ....
.
Ruang FSPSI, 29816.

No comments:

Post a Comment